Minggu, 28 November 2010

jaLan meNuju keSuksesaN

inGin suKses beRarti haRus  mampu n saNggup menGhadaPi haLangan daN rinTangan menU ju sesUatu yG Qt inGinkaN...

saLah saTu penGalaMAn Qu unTuk menHadaPi tantangan unTUk masa dePan,,, aLLah sLL menGuji uMatnya sEsuai kemampuAnnya...

uSaha Dan dOa juGa terMasuk jaLAn meNUju sukSes,, krNa tanPa usAha Qt tiDak biSa mengGapain imPian...

Kamis, 25 November 2010

uNgkaPan

maLam...

malam yang sunyi tanpa bulan dan bintang
dimana seseorang merenung akan nasip

maLam....

tiada kata yg bisa di ucapkan padaMu
bahwa aQ sLL meRinDukanMu...

by : eLy

askep diare

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Diare merupakan salah satu penyakit utama pada bayi dan anak di Indonesia. Diperkirakan angka kesakitan berkisar di antara 150-430 perseribu penduduk tiap tahunnya. Diare ini terutama pada balita sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian akibat kekurangan cairan. (Staf F. Dok. UII. 2006. Buku Kuliah I Ilmu Kesehatan Anak)
Tingkat kematian akibat diare di Indonesia adalah 21,22 orang per seribu penduduk pada tahun 1996. Diare kebanyakan disebabkan oleh virus tetapi juga sering kali akibat dari racun bakteri.dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air yang tersedia. Diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam jiwa bila tanpa perawatan. ( Caldarella, M. The American Journal Of Gastroenterology, February 2005 )


B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup permasalahan yang penulis buat adalah bagaimana penerapan asuhan keperawatan pada klien dengan diare yaitu perawatan intensif dan pemberian oralit.

C. Tujuan penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran umumdalam pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan diare.

2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengenal lebih jauh tentang diare khususnya diare pada bayi dan anak
b. Mampu mengetahui komplikasi yang diakibatkan oleh diare
c. Mampu melakukan pengkajian dan menegakkan diagnosa keperawatan berdasarkan data yang diperoleh.
d. Mampu memberikan asuhan keperawatan.
























BAB II
DIARE

A. Tinjauan Teoritis

1. Defenisi
Diare adalah keadaan dimana individu mengalami atau berisiko sering mengalami pengeluaran feses cair atau tidak berbentuk. (Carpenito, Lynda Juall. 1995. Nursing Diagnosis : Application To Clinical Practice 6 th Edition)
Pada bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM, diare dapat diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya. Pada anak dibawah 2 tahun dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar sudah lebih dari 4 kali sedangkan untuk anak berumur 2 tahun keatas bila frekuensi buang air besarnya lebih dari 3 kali. Menurut Hipocrates, diare adalah pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair. (Staf F. Dok. UII. 2006. Buku Kuliah I Ilmu Kesehatan Anak)


2. Etiologi
Etiologi diare dapat dibagi dalam beberapa factor, yaitu :
1. Faktor Infeksi
a. Infeksi enteral ysaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab
utama diare pada anak.
Infeksi enteral ini meliputi :
- Infeksi bakteri : Vibrio, E.coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas dan sebagainya.
- Infeksi Virus : Enterovirus ( Virus ECHO, Coxsackie, Poliomyelitis ), Adenovirus, Rotavirus, Asrtrovirus dan lain-lain.
- Infeksi Parasit : Cacing ( Ascaris, Tricuris, Oxyuris, Strongyloides ), Protozoa ( Entamoeba histolytica, Giardia Lamblia, Trichomonas hominis ), jamur ( Candida albicans ).
b. Infeksi Parenteral yaitu infeksi di bagian tubuh lain diluar alat pencernaan,
seperti Tonsilofaringitis, Bronkopneumonia, dan sebagainya.
2. Faktor Malabsorbsi
a. Malabsorbsi Karbohidrat : disakarida ( intoleransi laktosa, maltosa, dan sukrosa ), monosakarida ( intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa )
b. Malabsorbsi Lemak
c. Malabsorbsi Protein
3. Faktor Makanan : makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan
4. Faktor Fisiologis : rasa takut dan cemas. Walaupun jarang dapat menimbulkan diare terutama pada anak yang lebih besar.


3. Patofisiologis

Masuknya mikroorganisme kedalam usus halus

Perkembangbiakan mikroorganisme di usus halus


Defesiensi enzim pencernaan (pepsin, Renin, Lipase)


Makanan tidak dapat diabsorbsi dengan baik


Gangguan Motilitas usus


Hiperperistaltik


Penurunan penyerapan makanan oleh usus

Diare
4. Manifestasi Klinik

 Mula-mula bayi dan anak menjadi cengeng
 Gelisah
 Suhu tubuh meningkat
 Tidak ada nafsu makan atau berkurang.
 Tinja cair dan mungkin disertai lendir dan atau darah.
 Anus dan daerah sekitarnya lecet karena sering defekasi dan tinja makin lama makin asam sebagai akibat makin banyaknya asam laktat, yang berasal dari laktosa yang tidak dapat diabsorbsi oleh usus.
 Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare.
 Berat badan turun.
 Turgor kulit berkurang.
 Mata dan ubun-ubun menjadi cekung.
 Selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering.
 Denyut nadi menjadi cepat.
 Pernafasan menjadi cepat.


5. Pemeriksaan Diagnostik

a. Pemeriksaan tinja untuk mengetahui PH dan kadar gula dalam tinja jika terdapat
intoleransi gula. Bila perlu lakukan uji resistensi
b. Pemeriksaan intubasi duodenum untuk mengetahui jenis jasad renik atau parasit
c. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah
d. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal
e. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar natrium, kalium, kalsium dan fosfor
dalam serum.




6. Penanganan Medis

a. Pemberian cairan
- Cairan rehidrasi oral : formula lengkap mengandung NaCl, NaHCO3, KCl dan Glukosa seperti oralit, serta formula sederhana hanya mengandung NaCl dan sukrosa atau karbohidrat lain seperti larutan gula garam.
- Cairan parenteral seperti Ringer Laktat, RL : g ( 1 bagian Ringer Laktat + 1 bagian glukosa 5% ).

Takaran Pemberian Oralit

Umur Jumlah Cairan
Dibawah 1 tahun 3 jam pertama 1,5 gelas selanjutnya 0,5 gelas setiap kali mencret
Dibawah 5 tahun 3 jam pertama 3 gelas, selanjutnya 1 gelas setiap kali mencret
Anak diatas 5 tahun 3 jam pertama 6 gelas, selanjutnya 1,5 gelas tiap kali mencret
Anak diatas 12 tahun 3 jam pertama 12 gelas, selanjutnya 2 gelas setiap kali mencret

b. Dietetik (pemberian makanan) seperti makanan lunak yang mudah dicerna.
c. Obat-obatan.


B. Asuhan Keperawatan

1. Data Dasar Pengkajian
a. Aktivitas/istirahat
Gejala : Kelemahan, kelelahan,gangguan pola tidur, pembatasan aktivitas sehubungan
dengan proses penyakit
Tanda : Periode Hipoaktivitas
b. Sirkulasi
Gejala : Persaan dingin meskipun ruangan hangat
Tanda : Takikardia, lidah pecah-pecah, turgor menurun
c. Makanan atau cairan
Gejala : Anoreksia, Mual, Muntah, Tidak toleran terhadap diet
Tanda : Penurunan berat badan, Membran mukosa kering, kulit kering
d. Eliminasi
Gejala : Tekstur feses cair atau tidak berbentuk, frekuensi buang air besar meningkat
Tanda : Meningkatnya bising usus
e. Neurosensori
Gejala : Sakit kepala, pusing
Tanda : Gelisah, perubahan mental lain : apatis


2. Diagnosa Keperawatan

a. Kekurangan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh b.d tidak adekuat masukan makanan dan cairan.
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d masukan makanan yang tidak adekuat
c. Kerusakan integritas kulit b.d pemakaian pempers yang tidak tepat
d. Kurang perawatan diri b.d kelemahan umum.
e. Hipertermi b.d proses penyakit









NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1











































2












































3

































4






















Kekurangan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh b.d masukan makanan yang tidak adekuat















































Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d masukan makanan yang tidak adekuat














































Kerusakan integritas kulit b.d pemakaian pempers yang tidak tepat





























Kurang perawatan diri b.d kelemahan umum























Mempertahankan keseimbangan cairan adekuat dengan kriteria hasil :
1.Mendemonstrasikan volume cairan stabil dengan keseimbangan masukan atau haluaran
2.menyatakan hilangnya mual atau tidak adanya muntah atau diare



































Nutrisi adekuat dan masukan terpelihara dengan kriteria hasil :
1.kebutuhan nutrisi terpenuhi
2.menunjukkan penungkatan BB dan nafsu makan
3.mempertahankan BB yang tepat







































Mempertahankan integritas kulit dengan nutrusi dan masukan cairan yang adekuat dengan kriteria hasil :
1.menyatakan pemahaman faktor penyebab dan gatal hilang
2.mengidentifikasi dan menunjukkan prilaku untuk mempertahankan kulit halus
















Kebutuhan klien sehari-hari dapat terpenuhi sendiri atau dengan bantuan orang lain dengan kriteria hasil :
1.melakukan aktivitas perawatan diri dalam meningkatkan kemampuan sendiri
2.mampu menggunakan sumber-sumber pribadi/
komunitas yang dapat memberikan bantuan.




Mandiri :
1) Awasi TTV status membran mukosa, turgor kulit

2) Pantau pemasukan atau pengeluaran.hitung keseimbangan cairan

3) Timbang BB setiap hari


4) Anjurkan klien untuk minum dan makan dengan perlahan sesuai indikasi

5) Identifikasi rencana untuk meningkatkan keseimbangan cairan optimal. Misal jadwal masukan cairan

Kolaborasi :
1) Berikan cairan IV melalui alat control



2) Awasi atau ganti cairan elektrolit sesuai indikasi



3) Kaji hasil tes fungsi elektrolit atau ginjal



4) Beri obat sesuai indikasi contoh : antipiretik ,antitimetik

5) Pantau pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi contoh : Hb,protein plasma dan elektrolit.



Mandiri :
1) Pantau intake makanan klien


2) Timbang BB teratur


3) Berikan makanan sedikit dengan frekuensi sering dan makanan kecil tambahan

4) Observasi dan catat mual atau muntah


5) Awasi program latihan dan susunan batasan aktivitas fisik

Kolaborasi
1) Konsul dengan ahli diet tim pendukung nutrisi



2) Berikan diet cair dan atau makanan selang atau hiperalimantasi bila diperlukan

3) Pantau pemeriksaan laboratorium seperti albumin,darah,ureum/ kreatinin,keseimbangan nitrogen,glukosa dan elektrolit darah

4) Berikan obat sesuai indikasi : siprofeptadin ,amiitriptilin, alprazola.

5) Hindari pemakaian laksatif





Mandiri
1) Observasi , kemerahan pucat

2) Dorong mandi 2 kali sehari,pengganti mandi tetap

3) Pantau pemakaian pempers sesering mungkin

4) Diskusikan pentingnya perubahan posisi sering tapi mempertahankan aktivitas

5) Berikan perawatan kulit

Kolaborasi
1) Berikan tekanan alternative (kasur)



2) Berikan antiboiotik oral topical , IV sesuai indikasi




Mandiri
1) Motivasi keluarga untuk membantu perawatan sehari-hari klien

2) Kaji hambatan terhadap partisipasi dalam perawatan diri


3) Bantu klien dalam personal hygiene


4) Monitor perawatan diri klien


5) Anjurkan klien tidur menggunakan pakaian yang mudah menyerap keringat





Indicator keadekuatan volime sirkulasi.


Evaluasi langsung status cairan.perubahan tiba-tiba pada BB.

Menunjukkan peningkatan atau penurunan BB.

Dapat menurunkan terjadinya muntah bila mual dan meningkatkan pemasukan

Melibatkan klien dalam rencana memperbaiki ketidakseimbangan cairan




cairan dibutuhkan untuk mencegah dehidrasi dan memperbaiki ketidak seimbangan cairan

elektrolit khusus kalium dan natrium mungkin menurunkan kekurangan cairan sebagai akibat terapi diuretik

perpindahan cairan , penurunan fungsi ginjal dalam mempengaruhi kesembuhan klien

berguna menurunkan kehilangan cairan


mengevaluasi status hidrasi fungsi ginjal dan penyebab ketidak seimbangan





Mengidentifikasi defesiensi mengawasi masukan kalori atau kualitas kekurangan konsumsi makanan

Menunjukkan peningkatan dan atau penurunan BB

Makan sedikit dapat menurunkan kelemahan dan meningkatkan pemasukan juga mencegah distensi gaster

Gejala GE dapat menunjukkan efek anemia (hipoksia) pada organ

Latihan membantu mempertahankan tonus otot atau BB


Bermanfaat dalam mengevaluasi dan memenuhi kebutuhan diet individu

Bila masukan kolon gagal untuk memenuhi kebutuhan metabolik


Mengidentifikasikan defesiensi nutrisi, fungsi organ dan respon terhadap terapi



Merangsang nafsu makan menurunkan kecemasan


Penggunaannya tidak baik digunakan sebagai pembersih makanan atau kalori




Area ini meningkatkan risiko kerusakan kulit

Sering mandi membuat kulit jadi kering


Memperbaiki sirkulasi pada kulit, mengurangi kelembapan berlebihan

Meningkatkan sirkulasi dan perfusi kulit dengan mencegah tekanan lama pada kulit

Terlau kering atau lembab dapat merusak kulit


Menurunkan tekanan pada kulit dapat mempertahankan dan memperbaiki sirkulasi

Mencegah atau mengintrol infeksi






Mendukung kemandirian keluarga terhadap perawatan diri klien


Menyiapkan untuk meningkatkan kemandirian yang akan meingkatkan kebersihan

Memberi rasa nyaman terhadap klien serta contoh yang baik

Mengetahui kemampuan keluarga dalam perawatan diri klien

Memberi keamanan memungkinkan klien untuk istirahat


















DAFTAR PUSTAKA

Staf F. Dok. UII. 2006. Buku Kuliah I Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta


Carpenito, Lynda Juall. 1995. Nursing Diagnosis : Application To Clinical Practice 6 th
Edition

Doenges, ME and Moorhouse, MF. : Nurse’s Pocket Guide : Nursing Diagnoses With
Interventions 3 th Edition. FA bafis, Phidelphia, 1991






















BAB IV
PENUTUP


A. Kesimpulan
Dari hasil penerapan proses keperawatan yang telah kelompok lakukan terhadap klien dengan diare maka diambil kesimpulan bahwa penanganan bagi anak F dilakukan dengan cara perawatan intensif dan pemberian oralit.

B. Saran
Berdasarkan hasil-hasil penerapan proses keperawatan yang kelompok lakukan , maka kelompok memberikan saran-saran :
- Bagi pasien
Diharapkan untuk mentaati semua peraturan dalam terapi pengobatan dan dapat berkerja sama dengan perawat sehingga dapat diberikan asuhan keperawatan yang optimal
- Bagi pihak ruangan
Semoga pihak ruangan dapat mempertahankan kualitas asuhan yang diberikan yang selama sudah baik, dan menyenangkan bagi klien